BEHAVIORISM
LATAR BELAKANG
Behaviorisme
merupakan aliran psikologi ilmiah yang dominan di Amerika Utara selama hampir
setengah abad, pada dekade 1960-an. Kenapa di sebut psikologi ilmiah karena
aliran ini memilih berpegang teguh pada hal yang dapat diobservasi dan diukur
secara langsung dalam suatu tindakan maupun peristiwa yang muncul dalam
lingkungan tertentu.
Adanya
observasi dan pengukuran secara langsung dalam teori behaviorism membuat saya
tertarik membuat tugas untuk ujian akhir semester psikologi pendidikan saya
dengan judul behaviorism, dan saya mengambil teori behaviorism yang di
kemukakan oleh tokoh psikologi terkenal yaitu John Broadus Watson, karena teori
behaviorism yang dikemukakan oleh Watson sejalan dengan jurusan perkuliahan
yang saya ambil yaitu pendidikan fisika. Seperti yang kita ketahui bahwa fisika
adalah ilmu ilmiah yang di dalamnya terdapat
banyak observasi dan pengukuran secara langsung sama seperti Watson yang
melakukan beberapa observasi dan pengukuran langsung, sehingga menurut saya
teori behaviorism sangat tepat digunakan dalam proses belajar dalam pelajaran
Fisika.
Apalagi
dikehidupan sekarang kita harus mengetahui psikologi seseorang tanpa harus mengira-ngira
atau menduga-duga, dengan adanya behaviorism tindakan observasi dan pengukuran
langsung kita tidak perlu mengira-ngira psikologi seseorang.
Menurut saya hasil
observasi dan pengukuran secara langsung juga memiliki tingkat kebenarannya 95%
jika tidak adanya kesalahan dalam pengobservasian.
TUJUAN PENULISAN
Kognitif :
Pembaca mampu menyimpulkan
teori tentang behaviorism (C5)
Afektif :
Pembaca mampu
membuktikan teori tentang bahaviorism (A5)
Psikomotorik :
Pembaca mampu
mengidentifikasikan teori tentang behaviorism (P5)
TEORI
a. Pengertian
Teori
behaviorisme adalah ilmu pengetahuan tentang tingkah laku. Sasaran behaviorisme
ialah mampu meramalkan reaksi, dari satu pengenalan mengenai kondisi
perangsang. Dan sebaliknya juga mengenali reaksi, agar bisa meramalkan kondisi
perangsang yang mendahuluinya.
b. Biodata Tokoh
Tokoh
yang mengeluarkan teori tentang behaviorism adalah WATSON (JOHN BROADUS
WATSON). Watson lahir di greenville pada tanggal 9 Januari pada tahun 1978 dan
meninggal pada tanggal 25 September 1958 di New York City. Ayahnya bernama
Pickens Watson dan ibunya berna Emma. Watson adalah anak keempat dari enam
bersaudara. Watson pernah bersekolah di UNIVERSITAS FURMAN, kemudian
UNIVERSITAS CHICAGO dan mendapat gelar MA. Watson adalah seorang tokoh
behaviorism murni.
Personalityintanmadulara.wordpress.com |
c. Pokok-Pokok Teorinya
Teori belajar behaviorism watson mendefinisikan
bahwa proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon
yang dimaksud harus dapat diamati dan dapat diukur.
Pokok-pokok teori dalam behaviorism watson memiliki
metode tersendiri dan memiliki 4 metode yaitu :
1.
Observasi
2.
Metode refleks
3.
Metode laporan lisan/verbal
4. Metode
testing
ANALISIS TEORI
Dari
teori behaviorism bila di masukan dalam sistem belajar maka teori ini menjawab
tentang proses interaksi antara stimulus dan respon, namun stimulus dan respon
yang dimaksud harus dapat di amati dan dapat diukur. Jadi walaupun dalam proses
belajar seseorang mengalami perubahan mental maka itu tidak berpengaruh karna
mental seseorang tidak dapat diukur dan diamati. Dari penjabaran di atas bisa
kita kategorikan sebagai metode observasi yang ada dicatatan watson.
Dalam
teori behaviorism lebih menaruh perhatian pada peranan penghargaan (reward)
maupun hukuman (punishment)dalam mempertahankan atau mengurangi kecenderungan
munculnya perilaku tertentu.
Pengukuran
yang didapat dalam teori bahaviorism lebih kepada hal-hal yang dapat diukur,
contohnya seorang anak yang mendapatkan nilai matematikanya di bawah 50 dengan seorang
anak yang mendapat nilai 100 kemampuannya dapat diukur dari nilai yang didapat
seorang anak tesebut.
Penjelasan
mengenai metode yang di pakai oleh watson dala teori behaviorism:
1.
Observasi, Watson menggunakan metode ini
untuk melakukan sebuah pengamatan yang di lakukan dengan sengaja (melakukan
tanggung jawab ilmiah) dan sistematis (merupakan ciri kerja ilmiah) terhadap
aktivitas orang lain.
2.
Metode refleks, Watson menggunakan
metode ini untuk melihat perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang
yang diamatinya.
3.
Metode laporan verbal, Watson
menggunakan metode ini untuk melihat perubahan bahasa yang dialami oleh
seseorang yang diamatinya
4.
Metode testing, watson menggunakan
metode ini untuk mengukur perubahan tingkah
laku yang dilakukan
oleh seseorang yang diamatinya.
KREATIVITAS
DAN INOVASI
Gambar
yang menunjukkan teori behaviorism
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhYUFRYa-GlrWIOxJMbx5pZ1-v8LMASxPvTndF1yr3OPyLIK15MfUR2AJw4Uf0EmqhzirrvyLZxU43WwuYtDHT3VLI79LixtihyUWjUhVsjJiIY7mB-Kl8MDRBlDey4lRpCzljmcXZk4A2q/s1600/behaviorism.jpg
|
Penjelasan gambar :
dari gambar di atas yang menggambarkan belajar dengan teori behaviorism yang
dapat di ukur, bisa dilihat dari penghitungan 3+3 = 11 ini adalah perhitungan
yang salah setelah menggunakan teori behaviorisme anak ini memiliki sikap
semangat sehingga sikap itu membuat perubahan dari diri anak itu yang bisa di
ukur yaitu setelah di uji kembali dengan soal yang sama yaitu 3+3 jawaban anak
ini menjadi benar yaitu 6 bukan 11.
Ayat Al-Qur’an Tentang Behaviorism
Watson
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا
ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آَيَاتُهُ زَادَتْهُمْ
إِيمَانًا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ (2) الَّذِينَ يُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ (3) أُولَئِكَ هُمُ الْمُؤْمِنُونَ حَقًّا لَهُمْ دَرَجَاتٌ
عِنْدَ رَبِّهِمْ وَمَغْفِرَةٌ وَرِزْقٌ كَرِيمٌ (4)
Artinya
: “Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut
nama Allah, bergetarlah hati mereka dan apabila dibacakan kepada mereka
ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka (karenanya) dan kepada Rabbnya mereka
bertawakkal. (Yaitu) orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan
sebahagian dari Rizki yang kami berikan kepada mereka. Itulah orang-orang yang
beriman dengan sebenar-benarnya. Mereka akan memperoleh beberapa derajat
ketinggian di sisi Rabbnya dan ampunan serta rizki (nikmat) yang mulia”.
(Al-Anfal,8:2-4).
Maksud
ayat di atas jika kita lihat dengan teori behaviorism adanya suatu hal yang
dapat diukur seperti pengukuran iman seseorang bertambah, jika seseorang itu
mendengar nama Allah maka hati mereka bergetar dan jika ayat-ayat Allah di
bacakan maka hati mereka pun juga bergetar. Dan sikap atau prilaku yang dapat
diukur dalam ayat di atas seperti sholat dan memberikan sebahagian rizkinya.
Skema tentang teori Behaviorism
Dari skema yang di dapat dalam Teori Belajar Behaviorism di contohkan kepada anjing, dimana anjing tersebut memiliki sebuah respon ketika adanya stimulus, stimulus yang dimaksud adalah makanannya, dan ketika sebuah anjing dilatih oleh seorang pelatihnya menggunakan bel, maka jika tidak ada stimulus yang sering dilakukan anjing tersebut. tidak akan adanya respon yang terjadi kepada anjing tersebut, berbeda jika anjing tersebut diberikan stimulus dengan penambahan bel maka akan terjadinya sebuah respon terhadap anjing tersebut, dan jika anjing tersebut terus dilatih seperti itu maka ketika anjing tersebut mendengar bunyi bel maka anjing tersebut akan melakukan respon yang anjing tersebut kira bahwa bunyi bel adalah tanda ada makanan.
DAFTAR PUSTAKA
Wade, Carole.2008.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Naisaban, Ladislaus. 2004.Para Psikologi Terkemuka Dunia.Grasindo
Wade, Carole.2009.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
S. Hall, Calvin.2006.Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Kanisius
E. Slavin, Robert.2009.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi 8 Jilid 2.Indeks
belajarpsikologi.com/teori-belajar-behaviorisme/
Skema tentang teori Behaviorism
![]() |
http://sriwasono.wordpress.com |
DAFTAR PUSTAKA
Wade, Carole.2008.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Naisaban, Ladislaus. 2004.Para Psikologi Terkemuka Dunia.Grasindo
Wade, Carole.2009.Psikologi Edisi Kesembilan Jilid 2. Jakarta: Erlangga
S. Hall, Calvin.2006.Psikologi Kepribadian 3 Teori-Teori Sifat dan Behavioristik.Kanisius
E. Slavin, Robert.2009.Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik Edisi 8 Jilid 2.Indeks
belajarpsikologi.com/teori-belajar-behaviorisme/
Pengaplikasian teori Behaviorm ke dalam RPP
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Mata
Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : X/Dua
Peminatan : IPA
Materi
Pokok : Pengukuran Besaran
Fisika
Alokasi
Waktu : 2 x 3 JP
A. Kompetensi
Inti (KI)
KI.1 : Menyajikan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai dengan ranah keilmuan.
KI 2 :
Menunjukan ranah kongkret terkait dengan pengukuran besaran
fisika.
KI3 :
Menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu fisika dengan
materi pengukuran besaran fisika.
KI 4 : Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan pro-aktif) dalam pembelajaran pengukuran besaran fisika.
B. Kompetensi
Dasar
1.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisika dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk pengukuran.
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
1.1 Menyajikan hasil pengukuran besaran fisika dengan menggunakan peralatan dan teknik yang tepat untuk pengukuran.
3.1 Menerapkan prinsip-prinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian, dan aturan angka penting)
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui proses mengamati, menanyakan, eksperimen, mengasosiasi, mengomunikasikan, peserta didik dapat:
Indikator dalam Afektif (Sikap)
1.(A3) Menunjukkan sikap kejujuran, ketelitian,
disiplin, dan tanggung jawab terhadap penggunaan alat
2.(A3) Menunjukkan perilaku dan sikap menerima,
menghargai hasil pengukuran yang didapat
3.(A3)
Menunjukkan sikap ilmiah pada saat
melaksanakan pengukuran
4.(A3) Menunjukan
sikap positif (individu dan sosial) dalam melakukan pengukuran
Indikator dalam Kognitif
(Pengetahuan)
1.(C2) Menentukan ketelitian alat ukur (mistar,
jangka sorong, mikrometer, neraca pegas dan neraca lengan)
2.(C2) Menentukan variabel bebas, terikat, dan terkontrol
dalam pengukuran
3.(C2) Menjelaskan langkah metode ilmiah dalam fisika
4.(C2) Menyebutkan cara pengukuran yang baik dalam
melakukan pengukuran
Indikator dalam Psikomotorik
(Keterampilan)
1.(P4) Menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer, neraca pegas dan neraca lengan
2.(P3) mengerjakan hasil pengolahan data pengukuran
3.(P3) Membuat laporan tertulis hasil pengukuran
3.(P3) Memperlihatkan hasil pengukuran
D.
Materi Pembelajaran
Fakta
- Contoh-contoh alat ukur
- Faktor-faktor kesalahan pada pengukuran
- Sumber-sumber yang digunakan dalam pengukuran
Konsep
- Variabel dalam pengukuran
- Ketepatan dan ketelitian dalam pengukuran
- Angka penting yang didapat dalam pengukuran
Prinsip
- Menentukan ketelitian dalam pengukuran
- Menghitung kesalahan relativ
- Menyimpulkan hasil pengukuran
Prosedur
- Langkah kerja ilmiah
- Penyajian dan pengolahan data
- Percobaan pengukuran masa jenis kerikil
E. Metode Pembelajaran
- Demonstrasi
- Eksperimen
- Diskusi kelompok
- Tanya jawab
F.
Media, Alat dan Sumber Belajar
- Media : Media cetak atau media elektronik seperti internet
- Alat : Mistar, jangka sorong, mikrometer, neraca pegas dan neraca lengan
- Sumber Belajar : Buku Fisika SMA Semester 2
G.
Langkah-Langkah Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan
Pertama
Rincian Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
Mencoba
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
|
100 menit
|
Penutup
|
20 menit
|
Pertemuan Kedua
Rincian Kegiatan
|
Waktu
|
Pendahuluan
|
15 menit
|
Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
Mengasosiasi
Mengomunikasikan
|
100
menit
|
Penutup
|
20
menit
|
Penilaian
1. Mekanisme dan prosedur
Penilaian
dilakukan dari proses dan hasil. Penilaian proses dilakukan melalui observasi
kerja kelompok, kinerja presentasi, dan laporan tertulis. Sedangkan penilaian
hasil dilakukan melalui tes tertulis.
2. Aspek dan Instrumen penilaian
Instrumen
observasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada aktivitas dalam
kelompok, tanggungjawab, dan kerjasama.
Instrumen
kinerja presentasi menggunakan lembar pengamatan dengan fokus utama pada
aktivitas peran serta, kualitas visual presentasi, dan isi presentasi
Instrumen
laporan praktik menggunakan rubrik penilaian dengan fokus utama pada kualitas
visual, sistematika sajian data, kejujuran, dan jawaban pertanyaan.
Instrumen
tes menggunakan tes tanya jawab yang dilakukan di kelas.
Jakarta, ..... Mei 2014
Mengetahui Kepala
SMA .... Guru
Mata Pelajaran Fisika
.................................. ..................................
NIP. NIP.
Catatan Kepala
Sekolah
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Multiple Intelegence
Dalam teori belajar Behaviorism multiple intelegent sangat dibutuhkan untuk melihat interaksi dan respon yang terlihat dari seorang siswa, serta dapat mengamati secara langusung perubahan sikap yang terjadi kepada anak jika multiple intelegence digunakan, sehingga pengamat dapat mengukur perubahan yang terjadi tehadap siswa tersebut.Multiple Intelegence
![]() |
http://sidikjaricerdas-jkt.blogspot.com/ |
dibawah adalah gambar dari beberapa pembelajaran melalui indera yanga sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran
![]() |
http://sidikjaricerdas-jkt.blogspot.com/ |